Kamis, 02 Juli 2015

Peningkatan Pelayanan Haji Melalui Revitalisasi Asrama


Hasil survey Pengukuran Kepuasan Jemaah Haji Tahun 2013 membuktikan bahwa secara umum indeks kepuasan sebesar 82,69 %, tergolong dalam tingkat “memuaskan/di atas standar” dan ditambah dengan perolehan sertifikat ISO 9001:2008 dalam penyelenggaraan ibadah haji yang tahun 2010 diperoleh Asrama Haji Medan (Ahmed). Anugerah ini buah dari perbaikan pelayanan ibadah haji yang terus menerus dilakukan dari tahun ke tahun sebagaimana harapan masyarakat.
Monumental tersebut merupakan motivasi bagi pengelola Ahmed untuk terus melakukan peningkatan-peningkatan layanan kepada jemaah haji terutama pada sektor pendayagunaan asrama sebagai media pelatihan manasik haji, media centre dan pusat informasi haji serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan institusi/organisasi/lembaga.
Ahmed yang dibangun di atas area 51.860 m2 di Jalan Karya Jasa/Jalan Jenderal Besar AH. Nasution Kelurahan Pangkalan Masyur Kota Medan,dibagun pada tahun 1978 serta diresmikan oleh Direktur Jenderal Urusan Haji Burhanuddin Cokrohandoko yang secara bertahap terus dilakukan pengembangan-pengembangan pisik sarana dan prasarana bagi jemaah haji. Asrama haji yang terletak tidak jauh dari Kota Medan berkisar 5 KM, hingga pada saat ini dapat menampung lebih kurang 1.656 orang. Bersandar pada visi “mewujudkan pelayanan standard, merajut kesejahteraan umum” adalah sebuah komitmen integrasi pelayanan dengan misi: Pertama, memberikan pelayanan yang efektif, efesien, professional dan terstruktur (standard services); Kedua, menyediakan kebutuhan umum baik sarana dan prasarana; Ketiga, tersedianya jasa yang dibutuhkan masyarakat baik fisik maupun non fisik; dan Keempat, menciptakan image, hasrat dan kenangan terhadap asrama haji medan.
Kekuatan dengan lokasi yang berada didaerah perkotaan, multi fungsi dan guna, sarana yang memadai dan kepercayaan masyarakat dengan terus meningkatnya pemakaian dan pemanfaatan gedung untuk kegiatan-kegiatan lokal, nasional dan internasional menuntut pengelolaannya harus mampu bersaing dengan gedung-gedung layanan umum lainnya. Dengan 11 gedung yang berisi lebih kurang 100 kamar penginapan, 15 gedung pertemuan dan di dukung dengan fasilitas penunjang seperti masjid, kantin, koperasi, dapur umum, pos penjagaan, wartel, poliklinik, laundry, lapangan manasik, olah raga, upacara, pusat informasi haji, mesin genset dan lapangan parkir yang luas menjadikan Ahmed pernah terpilih dan ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan Pospenas, teknologi tepat guna tingkat nasional, Porwil, Popnas, Pertukaran mahasiswa Indonesia-Malaysia-Thailand, Kejurnas STE dan Kejurnas Bina Raga Nasional.
Disamping itu, dengan fungsi utamanya sebagai media penyelenggaraan ibadah haji baik sebelum, saat dan sesudah dengan tingkat kepercayaan jemaah haji dan masyarakat atas layanan yang diberikan, menjadi salah satu faktor pendukung dan mengantarkan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. “Ini sebuah tantangan untuk melakukan pengelolaan asama yang lebih baik lagi”, papar Kabid Haji Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara Drs. H. Hasful Huznain, SH, Rabu malam (11/6).
Dengan modal fundamental ini, dilakukan pengembangan melalui program revitalisasi yang teralokasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).  Langkah strategik yang dilakanakan adalah dengan memberdayakan dan menggunakan seluruh sumberdaya yang ada untuk meningkatkan pelayanan haji dan keagamaan dengan melakukan rancangan strategi bisnis baru yang lebih menjanjikan dan sesuai dengan kebutuhan publik dan sesuai dengan situasi dan kondisi zaman, tempat, kultur masyarakat, seperti: Pertama, pengadaan bangunan yang refresentatif yang dapat dimanfaatkan untuk perkantoran, biro, travel dan pertemuan bertaraf nasional dan bahkan internasional; Kedua, penyediaan jasa semacam pelatihan, pengkaderan, penyuluhan, pendidikan, konsultan dan lain-lain; Ketiga, penyediaan sarana kesehatan yang dapat dimanfaatkan umum terutama bagi masyarakat sekitar; Keempat, penyediaan sarana iklan dan penyiaran yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis; Kelima, percetakan dan penerbitan sebagai lumbung dan jantung peradaban; dan Keenam, pertokoan yang dapat menyediakan barang setidaknya sembako.
Program lima tahun kedepan juga sudah ditetapkan dengan rencana pembangunan kantor bertingkat, penyediaan jasa, sarana kesehatan, iklan dan penyiaran (PSA), pencetakan dan penerbitan, pertokoan dan meningkatkan saran yang telah ada. Studi banding pengelolaan berbasis hotel juga pernah dilakukan di Hotel Bratagi Cottege dan pelatihan terhadap seluruh pengurus dan karyawati Ahmed sebanyak 99 orang, untuk melaksanakan dan meningkatkan knowledge SDM-nya dalam memberikan pelayanan terapan hotel berbintang, dengan tujuan peningkatan pelayanan bagi jemaah haji dan masyarakat pengguna Ahmed yang dicintai oleh masyarakat Kota Medan ini. (ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar