ARAFAH SEBAGAI POTRET MINI PADANG MAHSYAR
Posting : H. Sobarul Hakim, S.Pd.IArafah adalah padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur kota Mekah. Berbentk hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak berpenghuni, dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran. Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Dzulhijjah Arafah didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk melakukan wuquf. Jemaah haji melakukan wuquf terhitung sejak tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
Wuquf adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diri ke suatu panggung replica
Padang Mahsyar. Suatu tamsil bagaimana kelak manusia dikumpulkan di
Padang mahsyar dalam formasi antri menunggu giliran untuk dihisab oleh
Allah SWT. Wuquf adalah suatu contoh sebagai suatu peringatan kepada
manusia tentang kebenaran Ilahi.
Wuquf
juga merupakan puncak ibadah haji yang harus dilaksanakan di Padang
Arafah dan harus tanggal 9 Dzulhijah. Rasulullah SAW mengatakan, ‘Haji
itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang dating pada malam tanggal 10
Dzulhijah sebelum terbit fajar, sesungguhnya ia masih mendapatkan haji’ (HR 5 orang ahli hadits).
Pada
waktu wuquf itu kita menyiapkan diri untuk beribadah, sholat, zikir,
berdoa. Kita perlu melakukan renungan, introspeksi, menimbang atau
menghisab sendiri berapa berat pahala dan berapa pula berat dosa yang
telah kita lakukan selama ini. Kita perlu minta ampun dan memanjatkan
doa kepada Allah SWT, karena doa orang yang sedang berwuquf akan
dikabulkan oleh Allah SWT.
Padang Arafah luasnya sekitar 3,5 x 3,5 km2.
Untuk kenyamanan beribadah, oleh pemerintah Arab Saudi areal ini sudah
dilengkapi dengan infra struktur canggih dengan jalan lebar beraspal dan
ditumbuhi pohon-pohon rindang. Di bagian tengah lokasi ini terdapat
tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang di puncaknya terdapat
spuyer-spuyer kecil yang dapat menyemburkan uap air halus. Setiap tahun
ketika jemaah haji sedang wuquf tiang-tiang air itu dihidupkan. Kawasan
yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga risiko
jemaah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi.
Wuquf di Arafah merupakan saat-saat haji yang paling penting. Kita perlu memperhatikan berbagai persiapan dan tertib wuquf :
a. Berdoa sebanyak-banyaknya karena Arafah dijanjikan sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.
b. Jangan membunuh binatang dan jangan pula berkata porno dan jorok.
c. Memperbanyak zikir dan doa kepada Allah SWT.
d. Meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
e. Meminta sebanyak-banyaknya, karena selain Dia Maha Kaya, juga karena kedatangan kita adalah atas kehendak dan panggilan-Nya.
f. Masalah
air sering menjadi persoalan besar, karena air yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah jemaah yang dating pada saat yang bersamaan.
Kita perlu menyiapkan air dalam kemasan. Gunanya adalah apabila terjadi
krisis air bisa digunakan untuk berwudhu.
g. Jemaah akan memperoleh makan dan buah-buahan secara gratis seperti apel, semangka, jeruk, sunkis, kurma dan sebagainya.
h. Menjaga kesehatan dengan memperhatikan makan, minum dan memakan vitamin untuk menambah tenaga.
i. Menjaga suasana wuquf agar selalu hening dan khusyu’.
Keutamaan Arafah disebutkan dalam hadits Nabi, ‘Doa yang paling afdol adalah doa di hari Arafah’. Dalam riwayat lain Nabi mengatakan, ‘Tidak ada hari yang paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah’.
Di padang pasir ini terdapat sebuah bukit batu yang bernama Jabal Rahmah. Di atas bukit batu ini terdapat tugu putih
yang dibangun untuk mengenang peristiwa sangat penting bagi umat
manusia, yaitu pertemuan yang sangat mengharukan antara kedua nenek
moyang manusia, Nabi Adam dan Siti Hawa setelah turun daru surga dan
dipisahkan oleh Allah SWT selama 200 tahun.
Peristiwa
pertemuan kedua nenek moyang manusia ini diabadikan setiap tahun oleh
Nabi Adam sendiri dan diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang. Di
sini pula tempat turun wahyu Allah SWT yang terakhir kepada Nabi
Muhammad SAW yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3 yang
artinya, ‘Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar