Kamis, 09 Juli 2015

ARAFAH SEBAGAI POTRET MINI PADANG MAHSYAR

Posting : H. Sobarul Hakim, S.Pd.I
Arafah adalah padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur kota Mekah. Berbentk hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak berpenghuni, dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran. Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Dzulhijjah Arafah didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk melakukan wuquf. Jemaah haji melakukan wuquf terhitung sejak tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
Wuquf adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diri ke suatu panggung replica Padang Mahsyar. Suatu tamsil bagaimana kelak manusia dikumpulkan di Padang mahsyar dalam formasi antri menunggu giliran untuk dihisab oleh Allah SWT. Wuquf adalah suatu contoh sebagai suatu peringatan kepada manusia tentang kebenaran Ilahi.
Wuquf juga merupakan puncak ibadah haji yang harus dilaksanakan di Padang Arafah dan harus tanggal 9 Dzulhijah. Rasulullah SAW mengatakan, ‘Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang dating pada malam tanggal 10 Dzulhijah sebelum terbit fajar, sesungguhnya ia masih mendapatkan haji’ (HR 5 orang ahli hadits).
Pada waktu wuquf itu kita menyiapkan diri untuk beribadah, sholat, zikir, berdoa. Kita perlu melakukan renungan, introspeksi, menimbang atau menghisab sendiri berapa berat pahala dan berapa pula berat dosa yang telah kita lakukan selama ini. Kita perlu minta ampun dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, karena doa orang yang sedang berwuquf akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Padang Arafah luasnya sekitar 3,5 x 3,5 km2. Untuk kenyamanan beribadah, oleh pemerintah Arab Saudi areal ini sudah dilengkapi dengan infra struktur canggih dengan jalan lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon rindang. Di bagian tengah lokasi ini terdapat tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang di puncaknya terdapat spuyer-spuyer kecil yang dapat menyemburkan uap air halus. Setiap tahun ketika jemaah haji sedang wuquf tiang-tiang air itu dihidupkan. Kawasan yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga risiko jemaah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi.
Wuquf di Arafah merupakan saat-saat haji yang paling penting. Kita perlu memperhatikan berbagai persiapan dan tertib wuquf :
a. Berdoa sebanyak-banyaknya karena Arafah dijanjikan sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.
b. Jangan membunuh binatang dan jangan pula berkata porno dan jorok.
c. Memperbanyak zikir dan doa kepada Allah SWT.
d. Meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
e. Meminta sebanyak-banyaknya, karena selain Dia Maha Kaya, juga karena kedatangan kita adalah atas kehendak dan panggilan-Nya.
f. Masalah air sering menjadi persoalan besar, karena air yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah jemaah yang dating pada saat yang bersamaan. Kita perlu menyiapkan air dalam kemasan. Gunanya adalah apabila terjadi krisis air bisa digunakan untuk berwudhu.
g. Jemaah akan memperoleh makan dan buah-buahan secara gratis seperti apel, semangka, jeruk, sunkis, kurma dan sebagainya.
h. Menjaga kesehatan dengan memperhatikan makan, minum dan memakan vitamin untuk menambah tenaga.
i. Menjaga suasana wuquf agar selalu hening dan khusyu’.
Keutamaan Arafah disebutkan dalam hadits Nabi, ‘Doa yang paling afdol adalah doa di hari Arafah’. Dalam riwayat lain Nabi mengatakan, ‘Tidak ada hari yang paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah’.
Di padang pasir ini terdapat sebuah bukit batu yang bernama Jabal Rahmah. Di atas bukit batu ini terdapat tugu putih yang dibangun untuk mengenang peristiwa sangat penting bagi umat manusia, yaitu pertemuan yang sangat mengharukan antara kedua nenek moyang manusia, Nabi Adam dan Siti Hawa setelah turun daru surga dan dipisahkan oleh Allah SWT selama 200 tahun.
Peristiwa pertemuan kedua nenek moyang manusia ini diabadikan setiap tahun oleh Nabi Adam sendiri dan diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang. Di sini pula tempat turun wahyu Allah SWT yang terakhir kepada Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya, ‘Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar