Kamis, 02 Juli 2015

Keihraman


Hari itu, ketika kota Makkah dipadati oleh jutaan manusia yang bertakbir dan bertalbiyah "labbaik allahuma labbaik" ya allah, aku datang memenuhi panggilanmu. Deru kendaraan, serine, arahan petugas askar untuk mengatue kepadatan lalulintas terdengar, ramai sekali. Hamparan putih tersebar dan menyebar diseluruh lorong jalan dan rumah, akan bersama bergerak ke satu pusat tujuan, Arafah.
Alhajju Arafah, adalah puncak peribadatan dalam pelaksanaan ibadah haji. Rukun ini tidak dapat digantikan oleh apapun, karena hajinya tidak akan sah jika tidak mengikuti prosesi ibadah yang satu ini.
Seluruh jemaah haji dari penjuru dunia, akan berkumpul di arafah untuk melaksanakan wukuf. Hanya dua helai pakaian putih yang melilit badannya. Tidak boleh membunuh memburu binatang, mencabut tumbuhan, mematahkan ranting daun atau dahan, mencabut bulu, rambut, berbicara kotor, berbantahan, asusila.
Keihraman ini merupakan keagungan yang tersendiri dan dapat menggetarkan hati siapapun. Bayangkan saja, kita tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan yang menyakiti, bukan saja terhadap mahluk lain, bahkan terhadap bulu atau rambut kitapun kita tidak memiliki hak untuk melakukan perampasan haknya untuk tumbuh. Semua kita kembalikan kepada allah azza wazalla, karena Dialah yang mengatur semuanya. Kita hanya seorang abdi, seorang hamba, seorang budak yang mengikuti apa yg akan digariskan kepada kita.
Inilah keagungan kecintaan, rasa sayang dan welas asih. Keihraman mengimplementasikan bahwa begitu besarnya ungkapan itu untuk diimplementasikan kepada seluruh makhluk tanpa terkecuali bahkan yang tumbuh di tubuh kita sendiri.
Ada kenikmatan yang tiada tara ketika keihraman itu melilit sikap dan tindak tanduk kita. Bahkan ketika kita dipanggil ilahi robbi saat ihram, kita akan dikuburkan dengan ihram itu. Dan saat hari kebangkitan nanti, kita akan bangkit dan allah perintahkan untuk menyelesaikan haji atau umrah kita. Kita bangkit dengan talbiyah "labbaik allahumma labbaik". Selesaikanlah hajimu.
Subhanallah, begitu besar makna yang tergantung dalam keihraman ini. Semoga seluruh jemaah haji dimabrurkan hajinya. Salam Muhasabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar