Kamis, 29 Oktober 2015

Sekilas Tentang Gua Hira

Makkah (Sinhat)--Setelah fokus dan terus intens dengan perkembangan terkini peristiwa musibah Mina dan kembali ke Madinah, akhirnya tim yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah berniat menebus peliputan yang hampir luput pada saat ke Makkah kemarin, liputan ke Gua Hira di Jabal Nur. Gua tempat Rasulullah Saw menerima wahyu untuk pertamakalinya dari Allah Swt melalui Malaikat Jibril.
Letak Jabal Nur sekitar dua kilometer sebelah utara kota Makkah. Banyak yang menganjurkan untuk ke Gua Hira sebaiknya berangkat pagi, bahkan kalau bisa setelah Shalat Subuh. Ini antara lain untuk menghindari panas terik matahari dan situasi yang semakin siang biasanya semakin ramai peziarah.
Untuk mencapai tempat mengasingkan diri Rasululah Saw tersebut, yang pasti diperlukan sikap optimis dan keyakinan diri untuk bisa mencapai puncak. Ini penting, karena tidak sedikit yang gagal mencapai puncak dan melihat Gua Hira, karena sudah merasa pesimis melihat tingginya Jabal Nur. Berdasarkan literatur-literatur di puncak Jabal Nur, ketinggian Gua Hira adalah 2500 feet atau dataran terendah di sekitar Jabal Nur.
Selain itu, yang jelas kesiapan fisik serta bekal khususnya minuman yang cukup dan jangan memaksakan diri jika tidak sanggup. Dianjurkan jangan terlalu membawa banyak barang dalam pendakian. Cukup mungkin sekitar beberapa bungkus biskuit, coklat dan sedikit kurma serta sebotol air minum atau jus buah. Serta kamera saku atau cukup kamera telpon genggam tentunya. Sebaiknya semua dikemas dalam tas punggung agar praktis. Usahakan mengenakan alas kaki yang anti slip atau anti licin. Sebaiknya menggunakan sepatu dan kaos kaki, untuk menghindari lecet. Jangan lupa penutup kepala dan kaca mata gelap.
Di awal pendakian hingga ke pertengahan jalan menuju puncak bukit berkerikil itu pun hanya bisa dilalui dua orang. Tangga yang terbuat dari susunan batu bersemen hanya dijumpai pada pada pos tengah hingga ke Gua. Tidak hanya melewati batu terjal berliku dengan kecuraman dinding sekitar 60 derajat celsius, juga tak ada tempat untuk pegangan, kecuali bebatuan besar yang terletak di sisi jalan setapak.
Menjelang puncak, ditemui sejumlah fakir miskin meminta-minta shodaqoh di sisi kiri kanan jalan. Luar biasa melihat pemandangan kota Mekah dari puncak Jabal Nur. Bahkan Zamzam Tower pun bisa terlihat dari puncak Jabal Nur.
Untuk mencapai Gua Hira di Puncak Jabal Nur itu, kita harus melewati terlebih celah-celah atau lorong dengan dinding bebatuan sepanjang lima meter. Celah itu hanya bisa dilalui satu orang. Di ujung lorong, baru bisa kita lihat Gua bersejarah itu. Akan tampak para peziarah yang antri untuk bisa melakukan shalat di dalamnya.
Tak terbayang ribuan tahun yang lalu, ketika Rasulullah Saw sebelum mendapatkan wahyu pertama tersebut, sudah sangat sering dalam kurun waktu tahunan, mengasingkan diri di mendaki gua itu.(posting from redaksi MCH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar